Wednesday, December 24, 2008

Near Miss Accident

Apakah anda pernah:
  1. menyalip sebuah kendaraan lalu tiba-tiba muncul kendaraan dari arah depan sehingga anda harus menginjak rem dalam-dalam dan, *phiuuh*, anda berhasil menghindari kendaraan tersebut?
  2. terpeleset di tangga dan - hanya karena refleks - tangan anda berhasil memegang pegangan tangga? *lagi-lagi phiuuh…*
  3. atau peristiwa lainnya saat anda hampir celaka yang membuat jantung anda seolah-olah lepas dan adrenalin anda mengalir deras?
Jika pernah, maka percayalah bahwa anda pernah mengalami apa yang disebutdengan Near Miss. Apa itu Near Miss?

Near miss adalah kondisi atau situasi dimana kecelakaan hampir terjadi. Secara sederhana Anda dapat menerjemahkannya menjadi "hampir celaka". Janganterlalu khawatir bila anda kemudian mengerutkan kening setelah membacapengertian ini. Memang benar bahwa jika suatu "nearly miss" terjadi makasudah pasti kecelakaan telah terjadi (bukan hampir celaka) - sehingga Anda, kemungkinan, menyatakan bahwa hampir celaka lebih diwakili oleh Near Hit.

Meskipun demikian, near miss lebih dikenal secara universal. Oleh karena itu saya tetap menggunakan istilah near miss dalam posting ini. Lalu apa hubungan near miss dan rasio kecelakaan?

Near miss pada dasarnya menunjukan potensi kecelakaan yang akan terjadi. Hal ini dikemukakan pertama kali oleh Heinrich yang melakukan penelitian statistik atas kecelakaan dan membuat sebuah piramida kecelakaan atau saat ini lebih dikenal dengan istilah rasio kecelakaan. Hasil penelitian inikemudian disempurnakan pada tahun 1960 oleh seorang spesialis asuransiindustri bernama Frank Bird.

Rasio kecelakaan yang dipaparkan oleh Frank Bird adalah sebagai berikut:
Dalam pemaparannya, Bird menyatakan bahwa kecelakaan pada prinsipnya memiliki pola dimana semua jenis kecelakaan diawali dari near miss. Berdasarkan hasil penelitiannya, Bird menyatakan bahwa dalam setiap 600 buah kasus near miss akan terdapat 30 kasus kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan peralatan, 10 kasus kecelakaan yang mengakibatkan cidera ringan, hingga 1 buah kasus kematian atau cidera serius akibat kecelakaan. Berdasarkan pengalaman saya, near miss bukan hanya sulit diterjemahkan. Ia juga cenderung untuk terlewatkan dari catatan dan pengamatan. Hal ini disebabkan kesadaran akan keselamatan masyarakat kita masih sangat rendah sehingga near miss, yang pada dasarnya merupakan potensi kecelakaan, dianggap sebagai kejadian lumrah. Dua buah contoh yang saya ungkapkan diawal posting ini adalah contoh kasus near miss yang kemudian dilupakan sesaat setelah kejadian tersebut berlalu - "ah, itu kan biasa - toh sayatidak celaka". Padahal di dalam 600 kasus near miss terdapat 1 kasus kematian atau cidera serius. Naik kereta di atas gerbong dan melewati ratusan meter kabel listrik, melintasi rel kereta api sesaat sebelum kereta lewat, menyeberang jalan sambil mengacungkan tangan untuk menghentikan kendaraan yang sedang melaju kencang, dan masih banyak contoh lagi. Jadi, jangan heran jika ada orang yang meninggal akibat kasus-kasus tersebut sebab kita memang sengaja bermain dengan maut dan nyawa kita.

Tips: Salah satu cara mudah mengenali near miss adalah jika anda menghembuskan nafas lega dan kemudian berkata

"hampir saja…"

"untung saja…"

maka anda sudah menambah 1 buah data statistik near miss.

No comments:

Post a Comment

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.