Wednesday, January 14, 2009

Don't Die For Nothing

Di jalanan, nyawa riders bisa jadi hanya ditentukan oleh dua roda dan
kondisi jalan. Apalagi riding sangat ditentukan gaya gravitasi yang
berhubungan langsung dengan keseimbangan seseorang.

Fakta di jalanan, faktor bahaya ini banyak ditemui di jalan-jalan tanah air.
Jika di Malaysia, lembaga aduan kerusakan jalan bisa efektif, di Indonesia
banyak nyawa melayang karena infrastruktur yanag rusak. Apa boleh buat,
bikers sendirilah yang harus waspada menghadapi kondisi ini. Terlebih di
musim hujan, hati-hatilah agar nyawa kita tak tersia-sia!

*LATIH KEPEKAAN SAAT RIDING*

Ini berkaitan dengan kondisi jalan yang akan dilewati. Jalanan basah sangat beda dengan melindas jalan kering. Terlebih jika aspal basah bercampur Lumpur dari galian-galian yang dilakukan pemerintah kota. "Untuk itu, kecepatan jangan melebihi 60 km/jam, terlebih skubek yang rata-rata punya diameter roda yang kecil," jelas Joel D.
Mastana, instruktur safety riding dari Bintaro.

Karakter jalan beton adalah lebih licin saat hujan. Walau pembuatnya
memberikan arsiran untuk mengurangi kelicinan, kemungkinan ban sliding tetap
aja gede! Paling pas adalah mengurangi tekanan ban sekitar 5 psi
depan-belakang. Pergunakan maksimal engine brake motor dan pindahkan ke gigi
rendah dengan halus.

Dalam kondisi jalan berlumpur, coba manfaatkan jalur bekas dilindas truk
atau mobil. Ini membantu agar lumpur yang dilindas tak terlalu tebal. Khusus
trek basah, pengereman dilakukan seimbang 50 persen depan dan 50 persen
belakang.

*JANGAN SENEWEN MENGHADAPI HAMBATAN KECIL*

Speed trap (gundukan polisi tidur rendah tapi banyak), mata kucing, atau
cold plastic (cat jalan raya) adalah sesuatu yang dipasang demi safety. Bro
harus jeli menghadapi hambatan ini terutama saat hujan.

Kenyataannya, kita atau 'lawan' di jalanan seringkali terganggu akan
kehadiran peranti ini. Mereka bisa saja melakukan manuver mendadak atau
ngerem secara tak sistematis. Tugas kita adalah mengantisipasinya secara
tepat!

"Bagi bikers membeda ketinggian seperti saat melindas ST bisa mengagetkan,"
buka Subhan, dari SRP Facilities Development Sub Dept. Safety Riding
Promotion Dept, PT Astra Honda Motor.

Bro tak perlu mengerem mendadak sebelum melindasnya. "Kami sudah merancang
speed trap sedemikian rupa hingga tidak membahayakan. Rancangan ini sudah
diuji terlebih dahulu Setelah dilalui, barulah ST berguna untuk memberi tahu
pengguna jalan untuk mengurangi kecepatannya secara berkala," buka Achmad
Yani petugas dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dan Direktorat
Keselamatan Transportasi Darat.

"Ikutin aja, riding position, pegangan di setang dan bahu kuat namun
fleksibel," tambah Subhan. Cold plastic di jalur busway atau underpass
sebenarnya tak membuat jalan semakin licin.

Tapi secara psikologis, warna tersebut bisa saja mengganggu. "Pihak DLLAJ
sudah melakukan uji coba keselamatan dan tidak mengarah kesimpulan kalau
pengecatan ini melicinkan jalan," jelas A. Yani. Jadi konsentrasi jangan
sampai teralihkan.

Mata kucing atau reflector mau tak mau harus diwaspadai dan bikin handling
amburadul jika terlindas. Beberapa teman bikers yang merasakan melindas mata
kucing ini mengaku kerepotan.

"Roda motor jadi kurang terkendali dan mengagetkan. Apalagi untuk motor
jenis skubek yang lingkar rodanya lebih kecil," aku Hafil Pramudya,
penunggang Yamaha Mio.

*PERLINTASAN KERETA API? NO PROBLEM!*

Kris Julianto, awak MOTOR Plus punya pengalaman khusus melindas rel ini.
AKibat terlalu seringnya dilewati, profil rel semakin menonjol. "Harus 100
persen rata saat melindas. Maksudnya harus men-T secara sempurna. Miring
sedikit saja, roda tak bisa melewati rel dan malah mengikuti alur rel. Ini
membuat pengendalian jadi nol, kehilangan traksi dan Bro bisa jatuh!," wanti
Kris.

Secara spontan, rider kadang menambah kecepatan saat melintas rel. Mungkin
terkena mitos kereta yang datang mendadak hingga ingin buru-buru dilewati.
Faktor kecepatan tinggi inilah yang menyebabkan celaka.

Tenang saja, lindas dengan sempurna tapi sebelumnya lihat kiri-kanan untuk
menyakinkan. Jangan sekali-kali menerobos lintasan ya!

Penulis/Foto : Isf@n/Yudi

sumber : www.motorplus-online.com

Crosswind Mengancam

Angin kencang dari arah samping laju
motor disebut crosswind. Istilah ini awalnya dari dunia penerbangan. Kalau
muncul angin seperti ini, objek bergerak akan bergeser dari jalurnya.

Keadaan ini bisa terjadi di dunia motor. Misalnya, saat melewati under pass
atau terowongan. Bisa juga terjadi saat lewat di kawasan pinggiran pantai
atau jembatan layang.

Tentunya gerakan angin ini berefek besar kalau objek bergerak dengan
kecepatan maksimum dan jalan tanpa hambatan. Angin menerpa dari kanan atau
kiri motor.

Apalagi jika kondisi itu disertai hujan deras. Motor dikebut dalam kondisi
aspal basah, traksi ban tidak menapak sempurna. Stabilitas motor berkurang.
Dengan keadaan itulah, efek crosswind terhadap motor akan menggeser posisi.

Kondisi seperti ini juga bisa muncul dari kendaraan lain, misal bis atau
truk yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi harus membelah kumpulan
udara di depannya. Menciptakan efek turbulensi yang dapat mempengaruhi
kendaraan di dekatnya. Terutama, kendaraan dengan bobot ringan seperti
motor.

Menurut Subhan dari Safety Riding Promotion Dept., PT Astra Honda Motor
(AHM), Jakarta, setiap motor didesain secara aerodinamis. "Ini mendukung
performance saat motor dibawa. Angin yang menerpa bisa diantisipasi,"
bebernya.

Fatalnya, pergeseran motor akibat kondisi seperti di atas sulit diduga.
Pembalap nasional Ahmad Jayadie memberikan teknik berkendara dalam kondisi
itu. "Kendalikan motor dengan tenang. Bertahap," bilang Ahmad Jayadie, rider
supersports Suzuki Denso Racing Team, Bekasi.

Adi bilang jangan menutup gas mendadak. Paling aman turunkan rpm perlahan
supaya enggak bikin motor limbung. "Ngerem pun jangan dikagetkan. Terus,
posisi tangan memegang setang mesti siap supaya mudah antisipasi," ujar Adi
yang juga manager tim balap Suzuki Denso Adi Jaya.

Antisipasi paling mudah pahami kondisi perubahan angin. Seandainya ada tanda
angin kencang jangan coba-coba melaju dengan kecepatan tinggi. Terutama,
jalan raya yang bebas hambatan dan panjang.

Kalau mendadak merasa ada angin kencang dari kanan atau kiri dan motor
sedang ngebut, jangan panik. Turunkan kecepatan perlahan dan rasakan arah
gerakan akibat terpaan angin tadi. Lalu, perhatikan kendaraan lain yang
bergerak supaya tahu sedikit pergeseran motor bisa diantisipasi.

*EFEK WINDSHIELD*

Penahan angin alias windshield bertujuan untuk menahan secara langsung angin
dari depan menuju ke tubuh pengendara. Namun, secara aerodinamis, penambahan
ini malah mengganggu keseimbangan.

"Tamparan angin kencang yang ditahan windshield itu membuat kendaraan oleng.
Terutama ketika berpapasan dengan kendaraan besar. Ini efek turbulensi,"
pasti Ahmad Jayadi lagi.

Penulis/Foto : Niko/Yudi, GT

sumber : www.motorplus-online.com
Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.